Selasa, 02 Maret 2010

Diposting oleh LiaAe

Sebuah kejadian traumatik bisa mengubah pandangan hidup seseorang, itulah yang dialami oleh Jet Li yang dikenal sebagai bintang laga papan atas.





Aktor film kung-fu Jet Li kabarnya kini menolak berpose kung-fu untuk fotografer karena tidak suka lagi pada kekerasan. Penganut taat agama Budha ini juga menyatakan membuat film kini hanya sekadar hobi karena kegiatan amalnya adalah hidup dan profesinya.

Perubahan sikap Jet Li itu terjadi setelah musibah tsunami yang dahsyat pada 2004. Saat itu Jet Li dan keluarganya sedang berlibur di Maldives, nyaris tenggelam oleh gelombang tsunami Samudra India tersebut yang memakan korban tewas sekitar 220 ribu lebih orang.

Sebagaimana yang dikenang Jet Li, saat itu begitu air pasang begitu naik cepat, ia langsung menyambar Jane, putrinya yang berusia 4 tahun, sementara baby sitter membawa Jada dan lari dari pantai menuju hotel. Permukaan air bergerak begitu cepat mencapai pinggang sang aktor, dan pada detik berikutnya mencapai dadanya.

Pengalaman menakutkan itu membuat dirinya menyadari bahwa sehebat apapun dirinya, banyaknya uang maupun kekuasaan itu tidak akan berdaya menghadapi kekuatan alam. Sejak itulah Jet Li menemukan makna hidupnya sehingga bertekad berbuat sesuatu bagi sesamanya Tidak hanya menyumbang 500 ribu dolar Hong Kong bagi korban tsunami, Jet Li juga mendirikan sebuah organisasi amal untuk membantu sesama, tidak hanya korban tsunami saja. One Foundation, yayasan amal Jet Li itu berdiri secara resmi pada 2007 bertolak pada pandangan bahwa setiap orang bisa membantu dengan satu yuan (mata uang China), yang apabila dikumpulkan bisa menjadi sangat banyak.

Sekitar 1 juta sukarelawan yang tercatat membantu kegiatan amal One Foundation, baik uang maupun tenaga mereka. Yayasan tersebut juga melatih tim respon gerak cepat untuk bencana alam yang beranggotakan 400 orang untuk membantu lembaga atau organisasi bantuan bencana alam resmi.

One Foundation juga punya tujuan lain yaitu membantu korban bencana alam agar mandiri dengan meminjamkan uang sebagai modal usaha sehingga mereka bisa mandiri. Keuntungan dari pinjaman tersebut diputar kembali untuk kegiatan amal lain. Dengan begitu, program amal One Foundation bisa berkesinambungan. Untuk menjaga kepercayaan publik, maka Jet Li pun meminta lembaga audit terkemuka untuk memeriksa keuangan yayasannya itu.

0 komentar:

Posting Komentar